Jumat, 08 Desember 2017

JAMINTEL KEJAGUNG DI MINTA UNTUK SEGERA LAKUKAN PENYELIDIKAN TERKAIT PEKERJAAN WINRIP LUBUK ALUNG - SICINCIN YANG DI DUGA BERAROMA KORUPSI

Padang Media Kriminalitas- Ketua LSM Barak Sumatera Zainudin meminta Jamintel Kejagung RI untuk segera melakukan Penyelidikan maupun Penyidikan terkait Pekerjaan WINRIP Lubuk Alung- Sicincin yang di duga adanya tindak pidana korupsi. Karena menurutnya sungguh sangat tidak di duga, bahwa pada pekerjaan WINRIP Lubuk Alung-Sicincin yang dikerjakan oleh PT.Nindya Karya, Terindikasi menghilangkan item pekerjaan timbunan Bes B yang nilainya hingga mencapai miliyaran rupiah.Indikasi kecurangan ini muncul terlihat dari pekerjaan yang dilakukan pada titik lokasi antara Lubuk Alung hingga Parik Malintang (Simpang RSUD Pariaman) sepanjang 7 Kilometer lajur kanan dan 7 kilometer lajur kiri.

Sedangkan dalam hal ini timbunan Bes B yang seharusnya di kerjakan dengan kedalaman galian mencapai 30 CM, Akan tetapi oleh kontraktor plat merah ini,item tersebut tidak di kerjakan alias Fiktif. Padahal di dalam gambar atau besteknya, pekerjaan item ini begitu jelas tergambar dan harus di kerjakan sesuai yang tertuang di dalam resume kontrak.”Sangat ironis sekali dan Jelas dalam hal ini adanya indikasi dugaan penyimpangan atau yang mengarah kepada kerugian keuangan Negara,Jelas Zainudin.

Sungguh sangat tidak di duga di jaman seperti sekarang ini, yang sudah serba keterbukaan, Namun masih saja ada kontraktor nakal,yang dengan berani melakukan, serta berkooperasi dengan PPK, bahkan ada dugaan melibatkan Satkernya.untuk secara bersama melakukan kecurangan demi meraih keuntungan pribadi, kelompok maupun golongan dengan mengabaikan kepentingan umum,

Sementara itu menurut dari beberapa pekerja yang di temui awak media MK, mengakui, bahwa mereka bekerja berdasarkan perintah dari mandor perusahaan (mandor PT. Nindya Karya-red).Bahkan di akuinya bahwa "Memang untuk timbunan Bes B bahu jalan mulai dari pasar Lubuk Alung hingga daerah Parik Malintang (Simpang RSUD Pariaman) sepanjang 7km, tidak dilakukan pekerjaanya.”Akan tetapi hanya memasang Bes A di sepanjang jalur itu," Terang pekerja ini yang takut untuk disebutkan namanya.

Lebih lanjut di katakannya,khusus untuk item pekerjaan yang di hilangkan ini dananya bisa mencapai Rp 2 Miliar lebih. Sebab dari panjang item yang hilang ini, ada sekitar 14 km, yang terdiri dari 7 km kiri dan 7 km untuk lajur kanan dengan kedalaman sesuai bestek sekitar 30 cm, ungkapnya lagi.

Sementara itu berdasarkan investigasi yang di lakukan oleh Tim LSM BARAK Sumatera di lokasi proyek,”Membuktikan bahwa bahu jalan tersebut saat ini kondisinya sudah terlihat di tutupi oleh beton.Jadi sulit untuk membuktikan nya,terkecuali jika di uji dengan menggunakan alat atau cara di bongkar.

Melihat kondisi seperti ini, maka LSM BARAK Sumatera akan segera membuat surat laporan secara resmi dan melayangkanya ke Kejaksaan Agung RI C/q Jamintel Kejagung RI,Hal tersebut merupakan salah satu cara atau upaya, untuk menyelamatkan uang negara yang terindikasi di rampas melalui pekerjaan proyek, Ungkap Zainudin,dengan nada yang penuh semangat.

Selain itu laporan resmi yang akan segera dibuat, ungkap Zainudin, tidak hanya masalah item Bes B yang di hilangkan saja, Akan tetapi ada beberapa item lain yang di mainkan oleh kontraktor ini, untuk bisa meraup keuntungan yang lebih besar dengan indikasi mengabaikan bestek. "Semoga saja aparat penegak hukum dapat cepat merespon dan menindaklanjuti adanya Laporan Pendahuluan Pengaduan yang di kirimkan oleh Barak Sumatera ungkap Zainudin dengan nada,"berharap ( Red-D3N ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar